PHOTO BERSAMA KAPOLSEK KOTABARU, KAPOLSEK JATISARI DAN TEAM UDAG

Anggota Team Udag Photo bersama setelah prosesi ikrarr sahadat salah satu anggota team

TEAM UDAG MAKAN BERSAMA DIREKTUR RS IZZA

Silaturahmi dan makan bersama direrktur Rs Izza

Silaturahmi warga Perum ViP

Silaturahmi Warga Perum Vip bersama Ketua DPC Parai Demokrat Kab Karawang

TAMPILAN MOBILE SILAHKAN SCROLL KEATAS UNTUK MEMBACA ARTIKEL

Friday, July 14, 2023

Tradisi Upacara Siraman Yang Masih Ada Hingga Sekarang

 




Sama halnya dengan daerah lain di Indonesia, masyarakat Jawa dan Sunda memiliki akar sejarah yang dalam sejak zaman kuno. Tradisi-tradisi ini terus dijunjung tinggi dalam masyarakat saat ini dan terlihat jelas selama acara-acara penting, termasuk kelahiran, pernikahan, dan perayaan besar.

Salah Satu tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang adalah acara Siraman, sebuah upacara simbolis dan bermakna ini adalah tradisi yang dijunjung tinggi dan bertahan dalam masyarakat Sunda. Biasanya dimasukkan sebagai komponen ritual pernikahan, siraman telah berhasil mempertahankan relevansi dan signifikansinya dalam menghadapi kemajuan modern. Terlepas dari kemajuan kehidupan kontemporer, generasi muda, termasuk generasi milenial, tetap merasakan keterkaitan yang mendalam dengan upacara kuno ini.


Tindakan siraman sederhana mengacu pada upacara menuangkan air dicampur dengan bunga di atas pengantin sebelum pernikahan mereka atau pemberian persetujuan. Ritual ini melibatkan memandikan calon pengantin secara terpisah, melambangkan penyucian tubuh sebagai persiapan pernikahan.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, tindakan pembilasan tidak sesederhana kelihatannya. Sementara tubuh fisik calon pengantin dibersihkan, sebenarnya batin mereka, jiwa mereka, yang mendambakan pemurnian dan pembaharuan sebelum memulai perjalanan mereka sebagai pasangan suami istri.

Siraman memiliki arti penting sebagai representasi simbolis doa dan harapan baik bagi individu yang memulai perjalanan pernikahan. Di kalangan masyarakat Jawa dan  Sunda yang sangat menghargai gerak tubuh dan sasmita, ungkapan harapan ini disampaikan melalui ritual seremonial yang meliputi permadani tradisi yang kaya, yang dengan setia dilestarikan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Pada kali ini penulis ingin memberikan contoh upacara siraman yang dilaksanakan oleh keluarga Bapak Maman Sutisna dan Ibu Sri Rejeki yang bernama Vicky Rizky Faddillah, S.Pd yang menikah dengan Ari Rafly Putra Dari Bapak Iyan Juhaer dan Ibu Yeyet Kusmiati. (red/dedi)

video Prosesi Siraman :

Share:

Sunday, July 9, 2023

Tawasul Keliling di Babakan Gentong




 Babakan Gentong, 04-07-23, Wargi sunda buhun kaler kembali adakan tawasul keliling yang rutin dilakukan seminggu 2 kali bergantian dirumah keluarga sunda buhun di area, Babakan Gentong, sumur loa, gombol kukun dan pasir malang, guna mempererat tali silaturahmi antar anggota, yang kali ini dilakukan di kp Babakan Gentong tepatnya di kediaman Ustadz Nunu, salah satu Keluraga Besar Sunda Buhun.

Pada intinya suling (tawasul keliling) ini dilakukan  untuk memperkuat silaturahmi juga sebagai sarana evaluasi diri masing masing anggota, sudah sampai dimana penerapan pengajaran yang sudah di ajarkan kakak saya yaitu aki ucok", ujar Sepi Hardiwijaya atau lebih dikenal sebagai Sobrot Sunda Buhun selaku Ketua Sunda Buhun.

Lebih lanjut Aki ucok juga mengatakan bahwa Tawasul juga merupakan hal yang di syariatkan oleh islam, dimana tawasul tersebut di hejaskan dalam Al Quran.

"Tawasul merupakan suatu kegiatan yang di syariatkan oleh islam, dan  itu tercantum dalam surat al-Maidah ayat 35 dan surat al-Isra’ ayat 57, tawasul bisa sebagai jembatan untuk menghubungkan seseorang dengan Allah", katanya

"Bahkan ulama dari berbagai madzab juga sepakat kalau tawasul merupakan amal saleh sebagai sarana yang menyertai seseorang dalam doa", lanjutnya.(dedi/red)


Share:

Translate

Subscribe Us